Monday, January 5, 2015

5 Pro kontra sikap pemerintah hapus subsidi Premium

Merdeka.com - Pemerintah telah resmi memutuskan menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Harga baru Premium saat ini menjadi Rp 7.600 per liter. Imbasnya, ke depan harga Premium bakal bergejolak fluktuatif laiknya Pertamax selama ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan kebijakan tersebut diambil untuk merespon merosotnya harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP), dan berdampak pada harga jual Solar yang ikut mengalami penurunan.
"Pemerintah masih merasa memberi subsidi tetap pada Solar Rp 1.000 per liter," ujarnya di Kantor Kemenko, Jakarta.
Menurut dia, patokan harga tersebut mengikuti penurunan ICP mendekati USD 60 per barel dengan kurs Rp 12.380 per dolar Amerika Serikat (AS). "Kami tetap memberikan subsidi untuk BBM jenis Solar demi kepentingan banyak orang. Subsidi cuma diberikan untuk Solar karena secara teori masih digunakan untuk kepentingan ekonomi," jelas dia.
Kepala BPH Migas, Andy Noorsaman mengatakan kemungkinan besar harga Premium akan kembali naik lantaran mengikuti tren harga minyak dunia yang juga diperkirakan mengalami peningkatan di pertengahan 2015 mendatang.
"Dengan begitu harga Premium bisa naik jadi sekitar Rp 9.000 per liter, Solar juga begitu meski ada subsidi solar Rp 1.000 per liter," ujarnya di Kantor Kemenko, Jakarta.
Keputusan pemerintah ini tentu menimbulkan polemik. Banyak yang mendukung atas kebijakan ini, namun, tak sedikit pula yang menolak.
Sumber : http://www.merdeka.com/uang/5-pro-kontra-sikap-plin-plan-pemerintah-soal-bbm-subsidi.html

No comments:

Post a Comment